SEMINAR .. kata-kata inilah yang bakalan
kalian sering temui di dunia perkampusan. Seminar ,, ga harus dilaksanakan di
tempat ataupun diruangan khusus. Yang penting ada narasumber/pemateri, ada MC, ada
moderator, ada toluten, dan yang paling penting harus ada peserta seminarnya.
Ya ga mungkinlah bisa disebut seminar, kalo ga ada pesertanya..
Ok, disini gua ga bakalan ngebahas panjang
lebar tentang apa itu seminar, gimana tata caranya, rukun seminar, syarat sah
seminar, dan yang membatalkan seminar.. hhe
kalian semua langsung gua ajak terjun ke
lapangan, biar pada ngerti. J
(foto-foto ini dibidik oleh sobat-sobat gua
yang lagi ga ada kerjaan)
………………………………………………………………………
Waktu menunjukkan pukul 07.05, para peserta
seminar sedang sibuk mengisi absensi yang menandakan kehadirannya…
Eeeeh, tunggu dulu … kamera, kamera… coba
deh di zoom ..
Ok thengkyu, ,
Eeeh kirain lagi pada nulis absensi,,
ternyata lagi pada minta bantuan dana UKT.. hhe
Oia, gua mau ngenalin temen gua yang satu
ini.. kenalkan namanya Firman. Dia anak hasil dari perkawinan kedua orang
tuanya yang katanya siih, lahir di tempat tidur.. dia ini anak yang baik hati, dan
suka menolong. Tuh liat aja wajanya yang berbinar-binar dgn bibir seksinya. Dia
merantau dari Garut untuk kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia. Katanya
sih dia tersesat di jurusan ini, makanya sekarang kerjaannya cuma mengabsensi
mahasiswa yang hadir aja sembari ngeceng sana-ngeceng sini.
Nah disini dia diberi tugas oleh dosen,
sebagai petugas absensi kelas.
Firman: “lumayan euy, sekalian nyuci mata,
hhe”
Kembali ke seminar. Setelah semua mahasiswa
mengisi absensi kehadiran, mereka dipersilakan duduk dengan rapih sesuai dengan
bangku yang telah disediakan. Bagi yang langsing-langsing bisa langsung duduk
dibangku, taaapii bagi yang memiliki kelebihaaaan…….. ya itulah pokoknya.. (maap
pisan nya), bisa lesehan dilantai ,, hhe bercanda
Selanjutnya, acara dimulai dengan pembacaan
ayat suci Al-Qur’an…
Lho… ko ? bukannya dia ini penjaga absensi ya?
Ko sekarang jadi pembaca ayat suci?
Tenang aja sob,, susah untuk
menjelaskannya. Intinya daripada dia melakukan hal-hal aneh di kelas yang bisa
membuat acara ini gagal, seperti yang ini, (lihat gambar dibawah) kan bisa
gawat … makanya dengan sangat terpaksa, para panitia pun akhirnya
memperbolehkannya J
Memang beginilah karakternya, jadi jangan
dihina yah ! hhe
Kembali ke seminar. Oia gua mau ngasih tau
ke kalian semua. Temen gua yang satu ini, katanya sih punya suara yang bagus.
Kalo dia udah nyanyi atau melatunkan ayat-ayat suci, semua pasti langsung
hening, tanpa kata-kata.
Setelah pembacaan ayat suci, biasanya MC
memberikan sepatah dua patah kata ,,biasalah ,, untuk basi-basi aja.
Selanjutnya MC memberikan mandatnya kepada
moderator untuk memimpin seminar. Biasanya, moderator akan memperkenalkan
diri terlebih dahulu lalu memperkenalkan CV para pemateri. Selain meminpin
seminar, moderator juga harus bisa mengatur waktu sehingga kegiatan seminar
dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Dan saatnya untuk para narasumber untuk
memaparkan materinya…..tapi dalam beberapa kasus, acara seminar ini mungkin
kurang kondusif, lihat saja ini (lihat foto dibawah)..
Bukannya mendengarkan narasumber, mereka
malah bergalau-galau ria, memajang muka-muka sedihnya itu.. buat teman-teman
yang lain, diharapkan sekali untuk tidak mencontohnya yaah..
Hmmm. Di lain kasus, mungkin karena
narasumber yang menyampaikan materinya dengan lemah gemulai, yaa jadi beginilah
nasib peserta-pesertanya..
Ada yang ngantuk.. BT.. tapi ada juga yang
melotot biar keliatan memperhatikan, padahal mah di otaknya kosong-kosong oge,
hha J .. dan yang sudah menjadi lumrah di
masyarakat kita, pasti deh kalo yang duduk dibelakang, dipojok lagi.. bakalan
sibuk sendiri… Nah yang ini juga jangan ditiru yah sob J
Setelah pematerian selesai, biasanya
moderator akan memberikan kesempatan kepada para peserta untuk mengajukan
pertanyaan terkait materi yang baru saja disampaikan. Nah disini sangat
dibutuhkan nyali yang besar karena masih banyak diantara mahasiswa yang malu
untuk bertanya, seperti yang ini nih…
Dia (yg memakai baju biru) masih malu-malu
untuk mengutarakan pertanyaannya. Dia lebih suka memendam rasa penasarannya
dibanding untuk mengetahui jawaban dari pemateri.
Baju biru (Resty): “abdi teh sieun. Tadinya
mau nanya: ‘kang pemateri!, aku punya temen, nah temen aku itu punya pacar,
mereka saling cinta tapi orang tua yg temen aku itu ga setuju, jadi harus gmn?’
kan malu nnya yg begitu L”
Jadi kalian harus seperti pemuda yang
seperti ini yah (lihat gambar dibawah). Terlihat kepastian diwajahnya (batik
cokelat), juga haus mencari kebenaran. Ucapannya yang tegas dan pasti menandakan
pemuda ini sangat berkompeten.. nah buat kalian yang ingin mengajukan
pertanyaan, bisa mencontoh pemuda ini ya J
Atau buat kalian yang belum bisa seperti
pemuda diatas, kalian bisaalah seperti pemuda ini (lihat gambar dibawah). Ya
walaupun tidak se-mantap pemuda ditas. Kalian bisa menirunya. Beliau bertanya
kepada narasumber dengan cara terlebih dahulu menulis apa yang ingin dia
tanyakan, lalu bisa dibacakan ketika bertanya, sehingga dia tidak akan lupa apa
yang akan ditanyakan.
Sampai sini kalian paham semua kan? Pasti
paham lah, hhe. Yuk kita kembali ke seminar. Setelah sesi Tanya jawab selesai,
acara ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh panitia.
Mungkin segini aja info yang bisa
disampaikan, kalo ada kata-kata yang menyinggung pembaca, mohon dimaafkan,
karena ini benar-benar disengaja . hhe
Komentar
Posting Komentar